Tuesday, December 29, 2009

What If As If???

Beberapa saat masih termenung,
berfikir sejenak tentang arti hidup,
semua org punya tujuan hidupnya masing2,
semua orang punya impian dan harapan,
punya bayangan akan seperti apa kehidupan mereka kelak.

Aku bingung,
Aku heran,
ada apa denganq?
aku tidak mengenal diriku lagi
bahkan aku membencinya.

bukan karena apa, mengapa, dan kenapa,
jangan pernah menanyakannya padaku.
sampai saat inipun aku tak tau artinya apa...


I HATE BEING MA SELF


dan itu menyakitkan,
hal yang kuyakini perlahan menghilang,
aku tak lagi mengenal diriku

I Lost my Faith,,,

Saturday, July 11, 2009

PROMOSI Facebook Gw...

add gw di
Donta03@plasa.com

neyh id gw....
Makino Aya

Kemudian

Dan kemudian aq terbangun, sedikit bertanya tanya, "ada apa sih?",
"sana kamu, jangan kembali... DASAR LONTE", jerit seorang wanita.
Hari ini hari ke-4 aq nginap di rumah Sasa,
teman baikku yang kukenal waktu liburan ke Bali.
"Segera kusisir dan kuikat rambutq,
menarik sebuah tisu basah,
dan menyeka mukaku.
Seorang wanita paruh baya,
namun masih cantik berteriak-teriak histeris di ruang tamu Apartemen Sasa,
yang bertempat 8 lantai dari tanah.
Wanita itu tidak sendiri ada anak perempuan yang ikut bersamanya,
sepertinya usia gadis itu, agak sedikit diatasq,
jika dilihat dari gaya berpakaiannya.
"Gadis Cabul, lonte kamu,
LONTE...!!!, berani-beraninya kamu ada main sama suami saya,
kamu tau saya sapa? hah? tau kamu?
Saya bisa bkin kamu jadi gembel tau tidak?",
Jerit si wanita paruh baya,
sementara sang gadis terus berusaha menyerang teman saya.
Saya tetap mengintip dari balik pintu, mengumpulkan keberanian.
Aku tidak ingin terlibat masalah ini lebih jauh...

Sunday, June 7, 2009

Sesaat...

Ssaat saya terdiam... tik tok tik tok tik tok... detik terus berlalu. saya masih berfikir... orang2 hebat macam apa yang saya temui tadi???
Saya memperhatikan watak mereka. Ada yang bicara dngan penuh semangat, ada yang bicara penuh emosi, dan satu yg menarik perhatian seseorang yang berbicara seperlunya saja, tapi begitu bicara, dy cukup mampu menaikkan bulu kuduk teman2 yang lain.
Begitu hebatnya seseorang dengan pola pikir yang maju serta positif, ditambah dengan ketenangan diri yang sangat baik. Retorika yang sempurna...
Saya memperhatikan terus saat dy berbicara, tenang dan penuh senyum. tidak banyak omong, hanya berbicara seperlunya saja. Bukan seperi orang lain yang ngomong saja, ataw planning saja, tp down sebelum maju.
ah... sy lanjut besok sajalah... 2 hari tidak tidur...
hari ini saya balas dendam dulu...

Friday, March 27, 2009

s**t

saya pernah sma, tapi sekarang dah kuliah. Gak terlalu banyak perbedaan yang saya liat. Pengelompokan yang terorganisir dengan sempurna. The geek (orang2 aneh), anak2 yang menamakan diri mereka EO'S COMMUNITY, anak2 emo, punk, goth, kumpulan cw2 tidak penting, atau cowok2 tua yang telat masuk kuliah, para wartawan, cewe2 executive, biseks, homo, lesbong, ayam kampus, broadcaster, jurnalis, Public Relation, akuntansi, pariwisata. Semua membentuk kelompok2 tersendiri. Diangkatanku sendiri ada yang walaupun tidak ingin disebut sebagai "komunitas", tapi pengelompokan itu memang terjadi. saya juga sempat bergaul dengan beberapa dari komunitas tersebut, bukannya pilih2 teman, cuma ingin membandingkan saja. saya sempat bergaul dengan orang2 yang dianggap GEEK, FREAK, WEIRD, atau aneh. Saya juga sempat berteman dengan anak2 emo, punk, EO, bahkan ayam kampus, dan tidak sedikit kerjaan mereka cuma mencela orang lain. Saya sempat nongkrong di Mall, dengan salah satu dari komunitas tersebut, dan ampun banget deh, dari awal masuk Mall, ampe kluar Mall, kerjaan mereka cuma mencela org2 yang ada disekitar mereka (bahkan sepertinya saya juga ikut jadi bahan celaan mereka, i mean, kenapa jahat banged sih, kalau mau jahat, banyak sekali yang bisa orang lain cela dari mereka, benar2 amat banyak. Hehe, tapi giliran saya kerjain dikit, gile pada marah besar bung ama saya.
Itulah mungkin sebaiknya kita rajin2 bercermin, selain intropeksi, juga sekalian bisa touch up make up.
Saya sendiri tidak mungkir terkadang dalam hati saya mencela dengan kejam. tapi syukurlah, masih bisa ditahan, belum sampai ngetawain di depan mereka.
saya sempat berteman dengan ayam kampus (klu bisa disebut begitu, tapi dya mainnya atas dasar suka sama suka, enggak dibayar) dan banyak lelaki jadi korbannya (g tw yg mana korban, dia atau cowonya. Berkali2 saya coba bantuin dy, biar bisa ninggalin kebiasaan free sexnya, selalu saya nasehatin, dia iya2 aja, tapi tetep dilakuin, udahan ah, males gua bantuin orang yang g mau bantuin dirinya sendiri

Kok gua jai ngomong ngaco?
stop dulu deh

Sunday, February 22, 2009

Bukan Maskara lagi, sekarang Lipgloss

Yah, mungkin bagi sebagian orang menganggap saya terlalu cepat menyerah ketika memutuskan untuk berhenti menulis. Sebenarnya bukan menyerah, saya masih menulis, tapi yang rada ringan ajjah. Masih kesal dengan hilangnya pre-novel 177 halaman + 43 cerpen saya itu. Setiap pengen nulis rasa kesal itu balik lagi, ya sudahlah, saya juga tidak bisa menulis kalo lagi kesal. Kebanyakan konsep tulisan saya masih saya simpan, tapi yah, cuma jadi draft saja. Jadi ingat masa2 kejayaan waktu sma, dimana beberapa naskah saya berhasil menembus beberapa sekolah untuk dijadikan persembahan pada prom nite, dimana saat cerpen2 saya laku di beberapa majalah remaja di Indonesia, atau pada saat puisi2 konyol dan tidak normal saya berubah menjadi lirik lagu untuk band sekolah. Ah, rasanya ingin kembali saja, tapi jika mengingat betapa "su**s" dunia sekolah, mending saya tidak kembali. Saya merasa bakat itu sudah hilang, saya merasa tidak punya kemampuan menulis karya2 bagus lagi, bahkan saya merasa bakat2 saya perlahan menghilang. Dulu jo ng-Mc dimana-mana, itu sudah biasa, sekarang bicara depan satu kelompok orangpun saya gugup. Dulu suka ikut pementasan, bahkan sempat menyutradarai satu naskah, sekarang naik panggungpun rasanya mual.

Ada apa dengan saya? apa sekarang saya sedang merasa krisis diri? seperti sebuah lipgloss mahal, yang kadaluarsa dan tidak berguna??

Bantu Saya donk

Friday, February 20, 2009

Antara Aku, Tulisanku, dan maskaraku

"Maaf mbak, ini ada yang jatuh", sebuah suara dari seseorang yang sepertinya pernah kudengar. Tanpa ragu2 saya menoleh ke belakang, sebuah tangan berkulit putih dengar jari2 yang besar, terlihat menyodorkan maskaraku. Tiba2 dia tertawa "Yaelah, kau Makino? harusnya se ingat dari merk maskaramu, dari SMA kan pake merk ini", Katanya dengan suara yang sangat renyah. "Miki? Hai? Kuliah dimana sekarang", tanyaku sambil tersenyum. "Jauh neng, di Bandung, sukur ketemu disini, kalu enggak, susah ketemunya kita, thx to Maskaramu, hehehehe", tawa yang cantik, yang selalu kurindukan. "Gimana novel yang dulu? udah jadi? kan dah 3 tahunan lewat, dulu juga janjinya saya bakal jadi orang pertama yang baca hasilnya, iya toh?", katanya. Deg, jantungku serasa mau copot, dan akhirnya pertemuan sama dia, jadi kacau, saya lebih banyak diam karena pikiran lagi main2 ke masa lalu.
Sepertinya sahabatku ini tidak tau, bahwa aku tidak menulis lagi, novel fiksi itu tidak pernah selesai, stuck di halaman 177. Sejak kejadian itu, aku malas menulis lagi, palingan hanya tulisan ringan, sekedar mengisi blog. Tulisan fiksi tak lagi kubuat. Saya sudah kehilangan semangat dan gairah untuk itu. Walaupun kisah "Berhentinya seorang Makino Aya menulis" bukan kisah yang tragis, tapi saya sudah keburu kesal.

2006, ulang tahun ke 18, ayahku menghadiah satu set komputer baru, CPU keren, dengan monitor layar datar, impianq, tapi sebagai gantinya CPU jadulku di ambil, maklum lah, tukar tambah. Semua data dan tulisan2 yang menurutku suatu keajaiban yang bisa membuatku menulis cerpen ataupun novel fiksi sarat khayalan dan teka teki. Aku meminta semua dataku terutama tulisan2q di back-up. "Iya, nanti saya back up kan, sekarang saya bawa cpunya dlu, sudah parah banget sih", kata si penjual. saya ok-kan saja. Lama kelaman saya terus meminta data penting itu, slalu dikatakan bahwa cpu itu ada di tangan temannya, puncaknya saat dia bilang "aduh datanya udah kehapus mbak". Sedih, marah, gak tau mau ngapain, sejak saat itulah, saya berhenti menulis, sepertinya saya sudah capek, tidak ada motivasi lagi.

Itu dulu deh, mulai kesal nih

Friday, January 23, 2009

Maaf anda menghalangi jalan saya

Saya berencana membuat Majalah dalam bentuk audio visual a k a, compact disc. Karena rencana saya untuk membuat newletter terhambat oleh tidak adanya kerjasama yang jelas antara redaksinya.
Saya selalu semangat untuk meminta karya-karya teman2 saya, dan teman-teman saya selalau semanga memberikan alasan. Belom diedit makino, nanti deh, ada dirumah, belom tau mau nulis apa, dan berbagai alasan lain yang bikin mumet. Rencana membuat newsletter sudah ada dari tahun lalu, yang rencana diterbitkan awal januari.
Karena alasan itulah saya memilih move dan bergabung dengan teman2 yg lain yang sama2 sedang dalam pembelajaran mengenai audio visual, desain grafis, dan editing untuk membuat majalah yang ditujukan untuk kalangan orang muda. Dengan bekal imajinasi, dan nekat2an, kami bersatu untuk berusaha membuat majalah compact tersebut.
Masih ada lagi yang ingin kami lakukan, sedikit mencuri ide dari senior saya di Karampuang, kami berencana membuat band karaoke. yah dengan modal laptop, cool edit n sound system, insya allah jadi deh.
Kenapa saya memilih move? karena saya merasa ide saya tidak ingin dihalangi, kalau tidak bisa disini yah disana, yang penting jalan.
Maaf, anda menghalangi jalan saya, kalo gak mau minggir yah saya tidak mungkin mundur, saya akan memilih jalan lain, hingga saya menemukan yang saya cari...

Makino Aya
(tanggal brapa nih yah?)

Monday, January 19, 2009

Lawan...!!!

Terinspirasi dari curhat-curhatan saya tadi malam dengan beberapa orang senior. Saat merasa kebenaran ada dipihak kita, tegakkan dan LAWAN. Dalam artian lawan orang-orang yang menghalangi untuk bertindak sesuai aturan.
Tak bisa dipungkiri, saya sendiri pun terkadang suka bertindak tanpa aturan jika "aturan mainnya tidak jelas", tapi saat aturan tertulis sangat jelas terpampang di lembaran SURAT KEPUTUSAN, yang bisa saya baca setiap hari karena kebetulan tersimpan dalam laptop saya, saya pun berang saat ada yang berusaha merusak persetujuan yang telah disepakati.Apalagi saat mengajak orang-orang yang tidak punya andil dalam masalah ini, yang kebetulan "PELAKU UTAMA" masalah ini.
Mereka bilang saya kaku, mereka bilang saya sok tegas, bahkan ada beberapa dari mereka yang bilang saya sok senior. Hahahahahahaha, jadi lucu juga, Sok Senior saja kami para senior tidak dihargai, apalagi jika tidak. Sebagai anggota muda, yah mbok hargain atuh seniornya, jangan main sikat kiri kanan, cerita sana sini. Apa gak ada hal positif lain yang bisa kalian lakukan selain merusak nama sanggar dengan kelakuan yang bikin pusing?
by the way, i gotta go, mungkin besok aku lanjut lagi tulisan ini.

nb: buat yang tersinggung, sukur deh masih punya perasaan
huhuhuhu