Tuesday, December 30, 2008

Kembali soal mutiara

Putri mutiara tetap setia, menunggu pangerannya kembali, dengan setia dia menjalani hari-harinya sendiri, sambil berharap sang pangeran menepati janjinya untuk kembali. Tanpa putri sadari jauh sebelumnya dalam perjalanan, sang pangeran telah menemukan mutiara lain, yang kemudian diajaknya berjalan beriringan selama perjalanannya. Hingga kabar tersebut sampai ke teling sang putri yang kemudian kembali berduka yang teramat dalam, setelah sebelumnya di klaim sebagai pencuri tunangan putri lain dari kerajaan salju. Duka yang teramat dalam yg kemudian membuatnya tdk percaya pada smuanya, yang membuatnya ingin kembali berlari seperti saat pangeran meninggalkannya, tp berjanji untuk kmbli lg. semua mimpinya benar2 hancur, dan kenyataan didepan mata

Sunday, December 21, 2008

Bantu Indonesia Kita

Ada cerita menarik yang saya dapatkan dari perjalan trans java saya yang lalu. Menarik karena ini tentang kekayaan Indonesia yang ironisnya tidak dapat dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia.
Sepanjang perjalanan, soflenses yang tadinya berwarna coklat berubah menjadi hijau melihat hamparan sawah hijau yang luas sepanjang mata memandang. Saya juga sempat ke Keong Mas, TMII menonton sebuah film documenter berjudul “Indonesia Indah II”, yang asli membuat saya berkaca-kaca sambil tersenyum Melihat indah dan kayanya sebuah Negara bernama INDONESIA, dalam hati ini pun terbersit perasaan bangga menjadi seorang Indonesia.
Tapi kenapa pada enggak nyadar? Hutan bagus-bagus malah dirusak, hasilnya yah kebakaran hutan, asap dimana-mana yang dikomplein negara lain karena asapnya sudah menganggu negara mereka, gersang, banjir, tanah longsor, tidakkah manusia-manusianya sadar kalau itu semua ulah mereka sendiri? Laut yang mestinya menjadi kebanggaan Indonesia sebagai negara kepulauan sekarang malah jadi tempat mejeng sampah yang memulai tur-nya di kali dan sungai.
Kembali ke soal sawah yang menghampar luas di sepanjang jalan mulai dari jakarta hingga Jakarta lagi. Saya tidak habis fikir, orang Indonesia sekali makan sebanyak apa sih? Kok berasnya gak cukup-cukup? Kok masih ada saudara-saudara kita yang kekurang makanan hingga menderita gizi buruk?Ironis. Padahal Indonesiakan sawahnya banyak banget, bukan hanya di jawa lho, tapi seluruh provinsi di Indonesia sawahnya banyak banget (daripada jadi pengangguran mending jadi petani aja, lumayan buat ngurangin jumlah angka pengangguran di Indonesia) dan harusnya punya persediaan beras yang lebih dari cukup untuk makan sehari-hari.
Biar enggak susah skill mancing dan bercocok tanam juga mesti ada, jadi buat yang di PHK, bisa nanam sayuran sendiri, bisa mancing sendiri, kalu ada lebihnya yah dijual buat tambah-tambahan biaya. Lumayan daripada ngambil resiko jadi maling ayam yang gak gaulkan? Laut Indonesia luas kok, Ikannya juga gak ada yang punya, tinggal berdoa aja ama tuhan semoga tangkapannya banyak.
Bantu Indonesia dengan cara membantu diri kita sendiri biar lebih punya perasaan untuk membantu saudara-saudara yang perlu bantuan, biar bisa ikut bantu-bantu buat bantuin Indonesia yang perlu dibantu untuk membantu rakyatnya.

Tuesday, December 16, 2008

Mutiara = wanita ???

Saya sempat kaget dan jadi cumi saat tau alasan pacar saya memutuskan hubungan kami beberapa waktu lalu, aneh tapi nyata saya merasa terhormat sebagai wanita. "Wanita adalah sebuah mutiara yang sangat amat mahal, dan mutiara yang mahal tentu tidak disimpan di etalase toko, tapi di dalam sebuah brankas besi baja dengan 1001 pengamanan dan pengawalan ketat. Wanita adalah benda terhormat, bukan untuk di pandangi, di lecehkan, atau di cemooh bak sampah. Wanita adalah benda terhormat yang harusnya dilindungi dan dipuja. Brankas mutiara mahal hanya akan dibuka pada saat ada yang serius ingin memilikinya. Aku tidak ingin lagi memandangimu, karena hasratku dapat merusak kemuliaan sebuah mutiara. Kelak 5 atau 7 tahun lagi, saat aku sudah menjadi lebih baik, dan mampu memiliki mutiara itu, aku akan kembali menjemputmu dari brankas pengap itu. Selama itu, aku hanya berharap sang mutiara sabar menungguku". Tapi jika wanita bak mutiara mahal yang seakan sulit diraih, bagaimana dengan wanita-wanita malam? Apa mereka tidak lebih sebagai sampah masyarakat? Tapi mereka wanita juga kan? Bagaimana jika sang mutiara mahal mempunyai tuntutan hidup yang dengan terpaksa menjalani nasibnya sebagai pelacur? Bukankah banyak pekerjaan yang lebih baik dari kebinalan itu? Sawah di Indonesia banyak, kenapa enggak bertani? Laut Indonesia luas, kenapa enggak jd nelayan? Atau sang mutiara binal hanya mencari cara instan mengikuti keglamoran dunia yang makin hari makin ribet and bikin mumet? Pelacur wanita juga, kadang perasaannya juga teriris, mereka juga mau hidup normal, tapi enggak mau susah. Walaupun kadang kasihan juga melihat mereka kerja rodi tengah malam melayani om-om bejat yang enggak ingat anak istri lagi dirumah. Pernah enggak si binal membayangkan jika seandainya dia punya suami "resmi", yang tidur dengan wanita lain diluar sana. Sesama wanita bukankah harus saling mengerti?
Apa benar hari gini wanita masih sama dengan mulianya sebuah mutiara? Bagaimana dengan perempuan binal yang open aja buat semua lelaki yang menginginkan vaginanya? Biar dikata "laku", populer, playgirl, atau apa sajalah. Bukankah mutiara dapatnya susah payah? Jadi perempuan seperti ini, apakah mutiara juga? atau hanya bahan "eksperimen" laki-laki yang hanya ingin menikmatinya?
open your eyes gals....